Senin, 21 Juni 2010

Apakah PTK itu ?

Apakah PTK?

PTK merupakan kajian reflektif untuk:

· Meningkatkan kemantapan rasional tindakan pembelajaran

· Memperdalam pemahaman tindakan pembelajaran

· Memperbaiki kondisi praktik pembelajaran (bertolak dari permasalahan pembelajaran)

· Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakann secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. (Guru berperan sebagai pengajar & pengumpul data)

MENGAPA PERLU PTK?

· Penelitian akademik yang biasa dilakukan oleh expert tidak secara langsung dapat dimanfaatkan oleh guru

· Penelitian tindakan kelas berhubungan langsung dengan upaya penyelesaian masalah pembelajaran

· Guru berperan aktif dalam penelitian dinamika kelas


MENGAPA GURU PENTING MELAKUKAN PTK?

· Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya

· Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran

· Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya

· Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik

· Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifatn pengembangan mempersyaratkan guru untuk mampu melakukan PTK di kelasnya.

KARAKTERISTIK PTK

· Masalah : berawal dari guru (ditentukan oleh guru)

· Tujuannya : memperbaiki/meningkatkan kualitas pembelajaran

· Metode utama: refleksi diri dengan tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian

· Fokus penelitian : kegiatan pembelajaran

· Guru bertindak sebagai : pengajar dan peneliti

TUJUAN PTK

· Peningkatan mutu pembelajaran secara berkesinambungan

· Mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan masalah pembelajaran

· Menjamin proses pertumbuhan profesionalitas guru

MANFAAT PTK

· Meningkatkan kemandirian guru dalam melakukan inovasi pembelajaran

· Memantapkan keyakinan epistemologis guru

· Memantapkan “teori kecil” yang dibangun sendiri oleh guru

· Wahana yang potensial untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan

Apakah PTK Itu?

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran, dan mencobakan hal-hal baru di bidang pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Pendek kata, PTK adalah ragam penelitian yang dimaksudkan untuk mengubah bebagai keadaan, kenyataan, dan harapan mengenai pembelajaran menjadi lebih baik dan bermutu dengan cara melakukan sejumlah tindakan yang dipandang tepat.

Apa Saja Bentuk PTK?

Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kolaboratif, yang dapat disebut PTK Individual dan PTK Kolaboratif. Dalam PTK Individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK Kolaboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan di antara anggota melakukan kunjungan antar-kelas.

Apakah Karakteristik PTK Itu?

PTK memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut.

· Bersifat siklis, artinya PTK terikat siklus-siklus (perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan, dan refleksi) sebagai prosedur baku penelitian.

· Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu tertentu (misalnya 2/3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, bukan “sekali tembak” selesai pelaksanaannya.

· Bersifat partikular-spesifik yang tidak bermaksud melakukan generaliasi dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnya pun tidak untuk digeneraliasi meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan di tempat lain yang konteksnya mirip.

· Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni sebagai orang yang meneliti sekaligus yang diteliti pula.

· Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan hal yang diteliti; bukan menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.

· Bersifat kolaboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.

· Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; tidak menggarap masalah-masalah besar.

· Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan, dan tercapainya tujuan penelitian.

· Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistic yang sederhana, bukan yang rumit.

· Bermaksud mengubah kenyataan, keadaan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

Apakah Tujuan (yang Hendak Dicapai) PTK?

Tujuan pokok PTK sebagai berikut.

· Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.

· Memperbaiki dan meningkatkan kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.

· Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.

· Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.

· Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

· Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.

· Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Apakah Manfaat PTK?

Bagi guru, siswa, dan proses pembelajaran, manfaat PTK sebagai berikut.

· Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.

· Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung profesionalisme dan karier guru.

· Mampu mewujudkan kerja sama, kolaborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan (mengatasi) masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

· Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat kekontekstualan dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.

· Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkat.

· Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa-siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Bagaimana Pembiayaan Pelaksanaan PTK?

· Besar biaya atau dana yang diperlukan untuk melaksanakan satu PTK sangat relatif, mulai hanya ratusan ribu sampai jutaan rupiah. PTK yang dilakukan atas inisiatif guru sendiri bisa murah, tapi PTK yang dilaksanakan oleh gugus guru bisa menyerap dana beberapa juta. Tapi, pada dasarnya PTK merupakan ragam penelitian yang tidak memerlukan biaya besar dibandingkan penelitian Non-PTK.

· Sumber biaya atau dana pelaksanaan PTK dapat berasal dari (a) guru sendiri (swadana), (b) sekolah, dan (c) luar guru dan sekolah terutama sponsor. Sebagai profesional, sungguh baik bila guru bisa melakukan PTK dengan swadana. Dalam rangka pembinaan profesionalitas guru, sekolah perlu memasukkan anggaran PTK bagi guru dalam RAPBS. Di samping itu, pemerintah melalui Depdiknas, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat menjadi sponsor PTK dengan menganggarkannya dalam APBD/APBN.

· Dana PTK yang berasal dari RAPBS dan pemerintah dapat disalurkan kepada para guru dengan hibah kompetisi dan penunjukan. Penyaluran dengan cara penunjukan bisa dilakukan bila maksud pelaksanaan PTK untuk pembinaan guru, sedang penyaluran dengan cara hibah kompetisi cocok untuk peningkatan mutu guru.

Kapankah PTK Dilaksanakan oleh Guru?


Tidak ada waktu khusus pelaksanaan PTK. Karena selalu inklusif dengan pembelajaran, pelaksanaan PTK dapat dilakukan sepanjang tahun pelajaran atau sepanjang berlangsung pembelajaran. Bila guru melakukan PTK untuk mengatasi masalah pembelajaran, mencobakan inovasi pembelajaran, dan atau mengumpulkan credit point untuk kariernya, hendaknya PTK dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan, sepanjang tahun pelajaran. Bila guru melakukan PTK dengan mengandalkan dana hibah atau dana dari luar, memang PTK perlu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pemberi hibah atau dana dari luar. Bila dananya dari sekolah (RAPBS), sebaiknya PTK dilaksanakan pada awal tahun pelajaran atau semester. Bila dananya dari pemerintah, sebaiknya PTK dilaksanakan dengan prinsip tidak memotong atau menganggu pembelajaran yang sedang berlangsung. Jadi, pelaksanaan PTK dapat disesuaikan dengan karakteristik pemberi dana.

Bagaimanakah Cara Melaksanakan PTK?


PTK dapat dilaksanakan secara individual dan berkelompok. Pelaksanaan secara individual termasuk PTK Individual, sedang pelaksanaan secara berkelompok termasuk PTK Kolaboratif. Untuk pelaksanaan secara berkelompok perlu dibentuk gugus-gugus pelaksana PTK.

Bagaimanakah Prosedur Melaksanakan PTK?

Secara keseluruhan, prosedur melaksanakan PTK sebagai berikut.

1. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok:

· Mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara.

· Menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu.

· Memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya.

· Menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan.

· Memilih dan menyusun perpspektif, konsep, dan pandangan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK.

· Menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan.

· Menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK.

· Menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.

2. Melaksanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan-pengamatan dan refleksi-refleksi. Baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beriringan, bahkan bersama. Semua hal yang berkaitan dengan ketiga hal di atas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

3. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan lebih lanjut sebagai hasil-hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulannya dan dirumuskan saran.

4. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoretis. Inilah laporan PTK.

Bagaimanakah Cara Mengimbaskan PTK?

· PTK terbukti prospektif dan andal sebagai salah satu instrument peningkatan mutu pendidikan atau pembelajaran sehingga perlu diimbaskan atau ditularkan kepada berbagai pihak terutama guru dan tenaga pendidikan. Pengimbasannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

· Melibatkan atau mengikutsertakan guru-guru atau tenaga-tenaga kependidikan yang belum berkesempatan melakukan PTK ke dalam kegiatan PTK yang dilakukan oleh guru atau tenaga kependidikan tertentu.

· Mencangkokkan atau mengikutsertakan guru atau tenaga kependidikan sebagai anggota peneliti dalam gugus-gugus guru yang sedang melaksanakan PTK.

· Menyebarluaskan hasil-hasil PTK kepada para guru dan tenaga kependidikan yang belum pernah melaksanakan PTK. Caranya bisa melalui berbagai pertemuan dan media tertentu, misalnya jurnal/majalah pendidikan.

· Memperluas atau memberikan kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan PTK dengan berbagai sumber pembiayaan.

Instrumen


Instrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan PTK. Jenis instrumen dapat bermacam-macam dalam satu PTK. Jenis instrumen ini harus sesuai dengan karakteristik variabel atau masalah yang diamati. Triangulasi dan saturasi (kecukupan informasi) perlu diperhatikan untuk menjamin validitas data. Berikut ini adalah sumber-sumber data yang umum:

a. Sumber yang sudah ada

b. Pekerjaan siswa

c. Arsip

d. Kehidupan sehari-hari

e. Buku harian, catatan lapangan, dan jurnal

f. Video

g. Foto

(Dari berbagai sumber internet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar